Ulasan (Tambahan) Josee to Tora to Sakana-tachi : Gabut


Assalamu'alaikum minna-san~ konnichiwa~ gimana nih kabarnya? baik? semoga baik dan sehat selalu, aamiin 😄. Wokeh kawan-kawan, kali ini entah kena angin apa bakal update atau memperbaharui (lebih enakan yang mana sih kalau buat blog personal kayak gini? update atau memperbaharui, mohon tulis pencerahan dari kalian di komentar) soal ulasan film anime Josee to Tora to Sakana-tachi, yang mana udah pernah kutulis sebelumnya, bagi kalian yang penasaran dengan ulasannya bisa langsung klik link ini. Di sini aku cuman pengen ngasih beberapa tambahan mengenai film anime ini. Semua berawal ketika aku gabut nge-cek jadwal film apa aja yang bakal tayang di bioskop. Eh, ternyata oh ternyata film anime ini malah ditayangin balik loh dengan harga yang sudah pasti lebih murah (setengah harga). Walaupun sebenarnya udah nonton bajakannya, tapi perasaan pengen nonton di bioskopku membuncah gegara pas film anime ini tayang aku kebetulan lagi di kampung halaman. Walaupun aku yakin 95% gak bakal nangis lagi pas nonton di bioskop, tapi keputusan aku udah bulat banget waktu itu ya lumayan lah 50-65% lebih hemat dari nonton pas awal-awal rilis. Mungkin film anime ini ditayangin lagi karena sepi penonton atau mungkin waktu penayangannya justru banyak banget animo dari penonton sehingga ditayangin balik, nggak ada yang tahu, itu urusan dari pihak bioskopnya.

Ini merupakan kedua kalinya aku nonton film di bioskop


Seperti yang kalian lihat, sebenarnya aku gabut ke bioskop pada tanggal 11 Juli 2021 (kalau sekarang mah bioskop masih tutup gegara PPKM level 4), bukan dalam waktu dekat ini. Akan tetapi karena kesibukanku yang menjelimet, baru bisa sekarang nulis ulasan tambahan ini. Tapi gak papa lah ya kan? yang penting isi dan cerita yang pengen kusampaikan di catatan ini, soal waktu mah nggak ngaruh-ngaruh banget ke ulasan tambahan ini (ngaruh ke ingatan sih, soalnya aku udah lupa detail-detail yang kudapat dari nonton film ini di bioskop). So, kita mulai aja ye, ceritanya dari saat aku masuk bioskop yang penontonnya seeeeeeeeepiiiiiiiiiiiiiiiiiii banget, aku udah ngira kalau cuman aku doang kayaknya yang nonton, eh ternyata tetiba ada satu orang masuk dengan antengnya, aku bersyukur sih setidaknya aku tidak sendirian di dalam bioskop wkwk. Aaah dan juga sempat mikir kalau jumlah animelovers di Banjarbaru kurang banget (waktu nonton film anime Violet Evergarden pun cuman berempat juga dulu). Tapi kayaknya sih karena nggak ada waktu aja sih, karena penayangan film ini ditayangkan pada pukul 16.00 WITA, di mana  orang-orang masih pada kerja/belajar.

Ah, baru ingat. Walaupun ini cuman ulasan tambahan dari ulasan sebelumnya, tetapi kayak biasa aku mau ngingetin kalau ulasan ini mengandung senyawa 's' atau spoiler, jika kalian termasuk yang belum nonton film anime ini dan termasuk orang yang gatal-gatal jika di kasih spoiler. Maka aku sarankan untuk menonton film-nya terlebih dahulu, lumayan bisa jadi tambahan buat movie-nime experience kalian kan? Dah, tanpa banyak basa-basi, kita langsung aja gas ke data dan sinopsisnya  terlebih dahulu, cekigos~




Tipe Anime : Film
Tayang : 25 Desember 2020
Anime Musim : Winter
Episode : -
Jam Tayang : -
Produser : Shochiku, Kadokawa, Sonilude
Studio : Bones
Sumber : Novel
Genre : Penggalan Kehidupan, Drama, Romansa
Rating : PG-13
Durasi : 1 Jam 38 Menit

Sinopsis :

Anime ini menceritakan seorang mahasiswa bernama Tsuneo yang demen banget dengan yang namanya menyelam, ia juga seorang pekerja di sebuah toko peralatan menyelam. Tsuneo memiliki cita-cita suatu hari nanti dia berkuliah di luar negeri sembari mewujudkan impian melihat ikan Clarion angel yang hidup berkelompok. Pada suatu hari Tsuneo secara tidak disengaja bertemu dengan seorang gadis disabilitas sekaligus  seorang pemimpi bernama Josee yang kesehariannya hanya dihabiskan di dalam rumah. Dikarenakan pertemuan pertama yang tidak disengaja tersebut, Tsuneo dan Josee pun menjadi lebih sering bertemu, sehingga menumbuhkan bunga-bunga cinta di dalam hati mereka.

Gimana-gimana? sebenarnya agak aneh sih ngasih ulasan lengkap gini di catatan ulasan tambahan gini, tapi daripada catatan kali ini kependekan karena sebagian poin yang pengen kusampain kelupaan karena udah 3 bulan lamanya gak ketulis-tulis, mending diakalin gini lah wkwk. Oh iya, tambahan satu lagi himbauan yang pengen kuberitahukan, kalau ulasan tambahan ini 100% opini dan pengalamanku selama nonton ini di bioskop.




Cerita : 

Pertama yang pengen kubilang soal plot cerita adalah ini film bukan untuk ditonton kedua kalinya, kenapa? karena ketika kamu udah nonton film ini sekali, maka saat nonton yang kedua sensasinya udah beda banget, terutama di scene Josee bercerita kisah buatannya sendiri untuk anak-anak di perpustakaan, feel-nya udah beda banget, walaupun masih agak merinding (karena AC) tapi aku gak bisa ngeluarin air mata lagi kayak pas pertama kali menonton. Agak nyesel sih pertama kali nonton anime ini secara bajakan, karenanya malah gak bisa nangis di bioskop  (kenapa aku pengen banget dapat feel nontonnya, karena waktu aku nonton Violet Evergarden aku nangisnya gak ketara wkwk, sampai baju harus jadi lap karena gak bawa tisu. Bisa jadi pelajaran, selalu bawa tisu saat anda pengen nonton di bioskop). Untuk yang lain sebenarnya nggak perlu kukomentari, mungkin latar dari cerita ini yang kalau lagi murung tetiba malah mendung, berasa kayak nonton sinetron. Tapi gak papa sih, permainan latar juga penting buat menambahkan emosi dalam cerita.

Grafis dan Animasi : 

Buat yang ini asli aku nggak bisa berkata apa-apa sih, karena sehabis nonton di bioskop pendapatku tetap sama, kalau grafis dan animasi di anime ini mantap banget. Mungkin bisa disandingkan dengan Koe no Katachi. Selain itu warna-warna yang digunakan di anime ini juga eye-catching banget, komposisinya pas, gak nyakitin mata lah wkwk. Aku paling suka mungkin grafis dan animasi saat makhluk-makhluk macam paus bertebangan (?) di langit, entah kenapa adegan ini masih membuatku spontan berkata, "WOAAAHHH" sembari tersenyum.

Senyumnya manis banget

Karakter : 

Yang pengen kukomentari di sini cuman satu. Josee manis banget asli, desain bajunya, warna bajunya, gaya bajunya, gaya rambutnya, logat kansainya, semuanya manis banget. Dah itu aja, sisanya b aja wkwkwk. Nggak-nggak canda doang, bagi kalian yang pengen tahu komentarku soal ini bisa kalian baca di ulasan sebelumnya.

Suara : 

Nah, ini mungkin bakal jadi paling panjang dikitlah kubahas. Pertama-tama dari seiyyu-nya (pengisi suara) yang pas banget menurutku, logat kansai dari Josee masuk banget ditelingaku, padahal ini kedua kalinya aku nonton film anime ini tapi aku masih nggak bisa menyangkal kalau kualitas seiyyu-nya emang jempolan. Bukan cuman Josee doang, tapi semuanya, benar-benar dapat emosinya. Begitu juga dengan musik-musik dan musik latarnya, lagu Shinkai benar-benar pengen banget membuatku teriak di bioskop buat nyanyi, pas musik ini disetel aja aku langsung senyum gak terkira wkwk. Begitu juga dengan Ao no Waltz saat disetel, aku rela nunggu sampai lagu ini habis baru keluar (yah karena ada credit scene sih juga). Secara overall, kualitas suara (seiyyu, musik, musik latar dan suara latar lainnya) benar-benar bagus banget dan nggak bakal bosan buat didengarin berkali-kali. Ah iya, kelupaan satu lagi musik yang underrated banget dibahas, yaitu On This Christmas Night dan Take Me Far Away karya Evan Call yang membuatku senyam-senyum. On This Christmas Night entah kenapa musik khusus natal ini benar-benar masuk ditelingaku, apakah aku ada bakat-bakat pindah ke server sebelah CHUAKZZZ. Lalu musik Take Me Far Away juga benar-benar bagggggusss banget, aku sampai mangut-mangut dengarnya sambil senyam-senyum jua pastinya, emang ini film bikin senyam-senyum terus asli sih, ini fakta yang gak bisa gua bantah. Bagi kalian yang penasaran sama musiknya kayak gimana, bakal kucantumin di bawah.






Note : bagi kalian yang pengen dengar lebih musik-musik latarnya (aku paling suka musik latar berjudul Josee dan Tsuneo sih, masuk banget ditelinga). Kalian bisa cari Evan Call di Spotify, beliau merupakan komposer musik latar anime yang sebelumnya juga menangani film anime yang sukses (Violet Evergarden).

Aku rasa, cuman itu yang bisa kutambahin dari ulasan sebelumnya buat anime Josee to Tora to Sakana-tachi. Aku mengucapkan terima kasih sudah mau membaca tulisan gabut unfaedah ini, mohon maaf jikalau aku ada salah kata, akhirul kata wassalamu'alaikum minna-san dan salam semangat bagi mereka yang tengah mengejar mimpi, cita dan cintanya baik di hari ini, besok, lusa atau suatu hari nanti.


Dadah~


Comments

  1. Alhamdulillah, setelah sekian lama akhirnya bisa berkunjung lagi di Blognya bang Syahid. Suka Anime juga ternyata, sama kayak Teddy hehe.

    Anime Genre apa aja yang disuka Bang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lumayan sukalah bang sama anime, genre yang kusuka lebih ke komedi sih, tapi romance, action, fantasy, sci-fi, psychology, mystery juga boleh kok.

      Delete
    2. Kalau Clannad, nonton Nggak?
      Another
      Neon Genesis Evangelion

      Delete
    3. Clannad nonton tapi nggak sampai habis karena kesibukan + belum mood nonton anime lagi wkwkwk, maaf baru bales :'

      Delete
    4. Oh, Gitu ya Bang.
      Silakan dinikmati Bang, Insya Allah Nangis Hehe

      Delete
  2. aku baca ulasan sampean ndak sampai selesai bg, cuma mentok di sinopsis sama beberapa kalimat di bagian cerita.

    sebelum saya nyelesaiin ulasan ini, saya mau nonton dulu animenya kayaknya cukup menarik ..

    hahaha . . .

    ReplyDelete

Post a Comment

Komen aja, saya gak gigit kok :3