[Busaku] Review Impian Esok Hari: My First Book in 2025
![]() |
Kau terus bercerita
tentang rindu yang sama
pada orang yang sama- Maeva (dalam puisi berjudul “Rindu Yang Sama”)
Assalamu'alaikum minna-san, konnichiwa~ Okeh, balik lagi dengan pemilik blog paling aneh sealam raya ini. Seorang pemilik blog yang update kalau lagi gabut doang ini kembali menyapa para penggemarnya pengunjung blog ini, yang kuyakin kebanyakan adalah orang-orang yang tersesat dan bingung sebenarnya blog macam apa ini. Yah terlepas dari itu, sudah nggak terasa sudah bulan februari saja tahun 2025 ini, waktu seakan berlalu sangat cepat di tengah banyaknya berita-berita miring berkaitan dengan negara ini dalam sebulan belakangan. Kuharap negeri ini bisa cepat pulih dan membaik nantinya.
Ngobrolin soal harapan, ada banyak banget harapan yang pengin aku capai tahun ini. Salah satunya adalah baca lebih banyak buku daripada dua tahun terakhir. Sebenarnya, dalam dua tahun ke belakang aku punya target pribadi buat baca 100 buku dalam setahun. Tapi, yah seperti biasa, karena ada berbagai masalah dan kesibukan (baca: mager/moody-an baca bukunya), akhirnya malah mandek dan cuma nyangkut di angka 25-30 buku doang pertahun. Nah, di tahun ini, aku berharap bisa mencapai target itu. Ya, paling nggak, bisa melebihi jumlah buku dari dua tahun sebelumnya juga udah cukup bagiku yang moody-an buat baca buku (tak patut untuk ditiru).
Buku yang akan kuulas di rubrik Busaku kali ini merupakan buku pertamaku di tahun ini, buku puisi, hanya 18 halaman, bagi kalian yang pengen membacanya kalian bisa menemukannya di aplikasi yang membuat penggunanya menjadi pengguna paling sabar di seluruh dunia, apalagi kalau bukan Ipusnas yang suka loading lama, tiba-tiba force close, tiba-tiba log out dan doyan banget eror itu. Wkwkwkwk sumpah, setelah Ipusnas ganti tampilan dan mungkin ganti mesin kodingannya (terlihat lebih mewah) tapi malah sering banget erornya, kalau sekali dua kali gak papa, lah ini setiap hari masyaallah. Sampai-sampai aku pernah pengen bikin tulisan di Medium yang kumpulannya keluh-kesah menjadi pengguna Ipusnas new generation ini yang bukannya bikin orang makin semangat buat membaca dan meliterasi dirinya karena ada aplikasi baca buku gratis, tapi malah makin bikin gak mood para penggunanya buat buka itu aplikasi. Aku sih yakin dana anggaran renovasi aplikasinya kayaknya habis buat tampilan luarnya doang daripada berfokus pada server penopangnya, haaah tapi ya sudahlah~ kita di sini buat mengulas buku bukan aplikasi penguji kesabaran itu ðŸ˜.
Balik lagi ke topik utama postingan ini, buku Impian Esok Hari, merupakan sebuah buku puisi yang menurutku cocok banget buat kalian yang sibuk tapi masih pengen baca buku di sela-sela kerasnya dunia yang monoton atau mungkin buat kalian yang pengen mencoba atau mengenal lebih jauh dunia perpuisian tapi males lihat syair dan diksi yang kesannya berat-berat, walaupun biasanya aku sering menyarankan untuk orang yang masih awam dengan dunia puisi untuk membaca karya-karya Eyang Sapardi ataupun Joko Pinurbo, tapi untuk kali ini aku bakal merekomendasikan buku ini layak untuk kalian lahap untuk jadi ajang PDKT dengan dunia puisi. Bukunya cuman 18 halaman, singkat dan padat, bisa kalian khatamkan dalam sekali rebah dan duduk kalau Ipusnas lagi mode nggak ngelawak dengan eror-erornya. Puisinya pun juga ringan dan mudah dimengerti, jadi kalian nggak harus-harus banget tuh mikir tujuh keliling agar dapat memaknainya sendiri. Puisi yang paling aku sukai dalam buku ini berjudul “Makna Kata-Kata”, menurutku puisinya unik, aku harap aku bisa menuliskan puisi seperti ini suatu hari nanti haha.
Sebagai penutup, aku mengucapkan terima kasih bagi yang sudah mau membaca ataupun mendengarkan ulasan yang begitu singkat ini (walaupun isinya kebanyakan ngeluh perihal Ipusnas sih), aku mohon maaf kalau pada tulisan di atas tadi ada salah kata, karena namanya juga bukan nabi boy, pasti ada silap dan khilafnya, akhirul kata, wassalamu'alaikum dan salam literasi
![]() |
Kenapa saya malah fokus pada kalimat terakhir ya.. "bukan nabi boy". kebayang si bocah kena tabok
ReplyDeleteHahahahahaha, yah gak salah sih, kemarin spontan aja pengen nulis kayak gitu wkwk
Deletetetap semangat dan terus berkarya ya :D
ReplyDeletemakaish banyak kak atas dukungannya ^^
Delete