Kenapa Saya Benci Blogger?

Assalamu'alaikum minna-san, konnichiwa~ Weit weit weeehhh, sabar-sabar kakak-kakak sekalian, aku tahu judulnya mungkin agak bikin kebakaran jenggot, tetep tenang, keep calm sahaja hahahaha, blogger yang aku maksud bukan kita-kita sebagai penulisnya atau yang dikenal sebagai narablog, tetapi aplikasi Blogger yang terdapat di perangkat ponsel pintar kita.

Catatan ini mungkin akan berisi banyak keluhanku terhadap aplikasi tersebut, mulai dari aku masih di jenjang bocah SMA hingga sekarang di jenjang menuju kedewasaan, jadi bagi kalian yang tidak suka dengan konten berisi keluhan, kusarankan untuk klik adsense satu kali di blog ini lalu tinggalkan catatan aneh yang satu ini hahahaha (yah lumayan, anggap saja kalian bersedekah receh kepada dompet aku yang niruang ini). Baiklah, yang tadi cuman bercanda, tapi aku yakin kebanyakan blogger di sini, entah yang sudah lama berkecimpung di dunia ini ataupun yang masih di permukaan mungkin akan sependapat dengan aku kalau aplikasi android dari Blogger itu fiturnya kurang bangeeeeeeet, kalau dibandingkan dengan aplikasi menulis sejenisnya seperti Wordpress, Medium, Tumbrl ataupun satu platform yang baru beberapa bulan ini kutemukan yaitu Substack. Bagi kalian yang suka membaca puisi, kalian bisa berkunjung ke platform Substack milikku hehehe, aku memutuskan untuk pindah lapak tempat mengunggah puisi dari Blogger ke Substack karena fitur Substack lebih lengkap dan ada fitur khusus teks puisi yang membuat kreativitas kita di sana semakin mantep.

Tampilan Aplikasi Blogger

Tampilan Aplikasi Medium

Tampilan Wordpress

Bisa kalian lihat dari gambar di atas, betapa kurangnya fitur menulis di aplikasi android Blogger dibandingkan aplikasi saingan sedari dahulu seperti Wordpress atau aplikasi menulis yang beberapa tahun belakangan sedang naik daun seperti Medium. Dari segi UI pun juga sama, aplikasi Blogger ini berasa polos, kosong dan kopong banget. Ini juga belum menghitung dengan bug-bug-nya yang mungkin gak pernah diperbaiki sejak awal perilisannya, seperti bug mengunggah gambar yang loading-nya lama buanggeeeett dan ending-nya berakhir dengan force close. Jujur saja, dari awal waktu aku mencoba menggunakan aplikasi sekitar tahun 2018 atau 2019-an (waktu awal-awal punya ponsel pintar android) sampai sekarang menuju gelar mahasiswa abadi (wkwk, insyaallah lulus tahun ini), ini aplikasi bener-bener hampir sama aja, minim perubahan. Bahkan, kalau aku nggak salah ingat ini aplikasi pernah dianggurin Google tanpa update sampai 2-3 tahun lamanya, tapi yah syukurnya sekarang udah mulai di-update tipis-tipis. Namun, tetap saja walaupun rasanya yang sekarang sudah lebih baik dibandingkan zaman itu, tapi tetap saja kalau dibandingkan dengan Wordpress dan Medium, Blogger bener-bener ketinggalan banyak langkah. 

Yah, pada akhirnya catatan ini hanyalah sebuah keluh-kesah nge-blogger dari pengguna setia aplikasi android Blogger dikala lagi nggak di depan laptop. Perihal catatan ini dibaca oleh orang-orangan Google, aku nggak terlalu mempedulikannya, kalau dibaca ya alhamdulillah, semoga saja mereka tersadarkan dan mau mengupdate aplikasi androidnya agar jadi lebih layak guna. Kalau nggak dibaca, juga ya alhamdulillah, setidaknya uneg-unegku sejak beberapa tahun ini bisa tersalurkan dan kalian yang belum pernah mencoba aplikasinya bisa lebih mikir-mikir lagi. Kalaupun terpaksa harus menulis dan update postingan di Blogger, aku menyarankan untuk menggunakan versi webnya saja, lebih better. Mungkin sebagai tambahan, semoga Blogger ada fitur mode gelapnya suatu hari nanti, aamiin wkwk.

Sebagai penutup, aku izin mohon maaf jika ada salah kata pada keluh-kesah di atas, karena yah begitulah, namanya manusia pasti ada salah dan khilafnya. Akhirul kata wassalamu'alaikum dan salam narablog.

see ya di next catatan 😎