Review About Death: The Best Manhwa I've Ever Read

“Death is not the opposite of life but an innate part of it. By living our lives, we nurture death.” —  Haruki Murakami

Assalamu'alaikum minna-san~ konnichiwa~, finally ini blog bener-bener aktif setelah sekian lama hahaha, yah walaupun tulisan ini sebenarnya merupakan tulisanku di Medium, tapi ya sudahlah, demi adsense berbagi. Kematian, dan kembali lagi, aku menulis sebuah tulisan bertemakan ini. Entah mengapa tema kematian seperti memiliki daya tariknya sendiri di mataku sedari dahulu, semasa aku masih menulis cerita fantasi dan fiksi sains di platform Wattpad hingga sekarang menulis keresahan amburadul di platform Medium.

Kali ini aku bakal mengulas sebuah manhwa (komik korea) yang sejak masa sekolah menengah dahulu hingga jadi remaja kuliah yang jompo ini manhwa selalu kuanggap sebagai manhwa terbaik yang pernah aku baca. Aku lupa kapan pertama kali membaca manhwa ini, tapi yang jelas pada saat itu platform Webtoon masih belum ada sistem kapitalisme semacam koin-koin, daily free ticket atau iklan spanduk di dalam aplikasinya (yang jujur saja agak sedikit bikin males buat buka ini aplikasi, yahhh terlepas saya meyakini hal itu dibuat sebagai honor tambahan untuk para komikus).

About Death, judul manhwa tersebut. Kayaknya aku tidak terlalu perlu menjelaskan berpanjang lebar manhwa ini akan mengisahkan mengenai apa, karena sudah terpampang jelas kalau temanya akan mengutarakan ide-ide brilian komikusnya mengenai kematian. Sinopsis singkatnya, manhwa ini mengisahkan kisah orang-orang yang telah mati dipertemukan dengan seorang yang bisa dibilang tuhan atau dewa dalam komik ini di sebuah tempat entah berantah — tempat kehidupan setelah kematian — sebuah tempat di mana sosok tuhan ini akan bertanya dan mendengarkan kisah dari orang-orang yang telah mati.

About Death karya Sini & Hyeono

Mungkin sebelum pembahasan singkat ini kulanjutkan, aku ingin mengingatkan bahwa walaupun tokoh utama dalam manhwa ini dikenal sebagai sosok tuhan atau dewa, tetapi ceritanya tidak ada sangkut paut sama sekali dengan satu agama atau kepercayaan. Karena yang coba ditekankan dalam manhwa ini bukanlah hal itu. Dan juga sebagai tambahan, tulisan ini bersifat subjektif, jadi bisa saja ketika kalian membaca manhwa ini di platform Webtoon (sangat disarankan, karena audio latar pendukung) bisa saja kalian merasa kalau manhwa ini bukanlah selera anda. Tapi, sejauh aku mulai membaca Webtoon sejak tahun 2016/2017-an, masih belum ada manhwa yang dapat menyingkirkan About Death sebagai seri manhwa terbaik di hatiku.

Jika kalian bertanya mengapa aku sangat-sangat menyukai manhwa ini, kurasa tulisan ini akan sangat panjang, terlebih lagi mengingat aku sendiri adalah orang yang sangat over excited jika menceritakan hal yang aku sukai (aku harap tahun ini aku bisa membuat sebuah wadah podcast di Spotify nanti, aamiin). Secara singkatnya aku sangat menyukai segala hal dalam manhwa ini, mulai dari aspek cerita, seni gambar (artstyle), audio latar dan pesan moral yang coba penulis sampaikan.

About Death karya Sini & Hyeono

Banyak pelajaran hidup yang kupelajari dari manhwa yang mengangkat tema kematian ini, terutama dalam hal menghargai kehidupan. Terkadang kita sering lupa kalau kita hidup saat ini pun di kelilingi oleh kematian, setiap detiknya, jamnya atau harinya kematian datang menghampiri orang-orang di berbagai belahan dunia selayaknya kehidupan baru hadir ke dunia ini. Jadi, singkatnya kematian adalah sesuatu yang dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan siapa saja terlepas kita siap atau tidak, kita mengingatnya atau tidak dan bahkan terlepas kita berani atau tidak menghadapinya. Kematian merupakan sesuatu yang dekat dan nyata, ia hanya menantikan kita sampai di ujung perjalanan kita tak memandang akhir kisah akan berakhir positif atau negatif.

Banyak hal yang dapat kuambil dari manhwa ini, entah itu berkaitan dengan kematian ataupun kehidupan. Aku ingat pernah mendengar satu kata-kata kalau untuk mengenal lebih dalam perihal kehidupan atau nilai sebuah kehidupan, maka kamu juga harus lebih mengenal kematian itu sendiri. Karena kita nggak pernah tahu kapan kematian akan menghampiri kita, entah kita yang akan mengalami terlebih dahulu atau orang terdekat kita. Aku juga belajar kalau kita nggak bisa mengendalikan apa reaksi orang lain terhadap kita, lalu menjadi seseorang dengan ‘suara’ terkeras bukan berarti kau menjadi pihak yang benar dan perihal melihat satu kejadian dari berbagai sudut pandang dan lebih mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain. Kurasa entah sudah berapa kali aku membaca ulang manhwa ini setiap tahunnya dan selalu aku bisa dibuat meneteskan air mata dan menyadarkanku bahwa hidup adalah sesuatu yang harus kita perjuangkan.

About Death karya Sini & Hyeono

Ini manhwa bener-bener underrated banget, saking underrated-nya, sampai sekarang belum pernah menemui orang IRL yang juga pernah membaca atau sekadar tahu judul manhwa ini, bahkan untuk mereka yang suka banget baca manhwa. Jadi aku sangat merekomendasikannya untuk kalian baca di kala senggang, bisa dibaca sekali duduk atau rebah kok haha. Oh ya, aku kembali lagi menyarankan kepada kalian untuk membaca manhwa-nya langsung di platform Webtoon, alasannya karena versi Webtoon didukung dengan fitur musik latar yang dapat menambah reading experience kalian nantinya. Sebagai penutup aku ingin minta maaf kalau jika aku ada salah kata, akhirul kata wassalamu'alaikum minna-san dan salam literasi~

أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْت

“Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan (yakni kematian).” [Riwayat at-Tirmidzi IV/553/2307, Ibn Mājah II/1422/4258, dan lain-lain.]

Comments