Review A Minecraft Movie: Sebuah 'Mahakarya', Avengers: Endgame Movie Level Vibes, Chicken Jockey dan Flint and Steel!
![]() |
Assalamu'alaikum minna-san, konnichiwa~ Tidak kusangka, akan tiba waktunya bagi diriku untuk mengulas sebuah film yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang dari komunitas game bernama Minecraft, sebuah film yang sudah kunanti-nantikan sejak trailer keduanya rilis ke publik. Yap, kalian nggak salah baca kok, aku menulis “trailer kedua” wkwkwk. Sebagai seorang pemain Minecraft sejak lama, kayaknya kebanyakan dari kita pasti banyak yang kecewa waktu trailer pertamanya—teaser, yah aku tahu trailer dan teaser, tetapi aku lebih prefer dan nyaman menyamakan keduanya menjadi satu kesatuan-diunggah ke publik—Bagaimana nggak banyak yang kecewa kalau di trailer awalnya saja kita disuguhkan adegan yang sangat 'masterpiece' macam “I..., am Steve”. Sebagai seorang mahasiswa yang kalau mau beli sesuatu harus mikir dua-tiga dahulu, aku jelas merasa nggak sudi harus mengeluarkan duit demi sebuah film yang kemungkinan bakal flop.
Namun, pikiran itu perlahan sirna ketika trailer kedua (official) dan trailer ketiga (final) muncul. Perlahan dalam hati aku muncul sebuah hype untuk menonton filmnya terlepas hasilnya bagus atau beneran nge-flop seperti dugaan banyak orang. Alasannya sederhananya sih, karena perasaan nostalgia dan sampai saat ini aku belum pernah sama sekali menonton film yang diadaptasi ke dalam bentuk live action. Alasan tidak sederhananya karena dari dua trailer terbaru kelihatannya lumayan menjanjikan, hmm sepertinya ini juga alasan sederhana sih wkwk. Jadi kurasa nggak ada salahnya untuk mencoba peruntungan sesekali hahahaha, kalau dipikir-pikir sebenarnya lucu juga menonton film ini malah berasa kayak judi gacha, di mana kita nggak tahu apakah film ini beneran akan sukses membungkam orang-orang skeptis dengan adaptasi ini atau malah mengikut jejak Snow White yang gatot (gagal total).
![]() |
Poster A Minecraft Movie |
Hingga pada tanggal 30 Maret kemarin, tepat H-1 Hari Raya Idul Fitri, aku mendapatkan kabar kalau filmnya akan mendapat penanyangan secara terbatas (sneak preview) pada tanggal 4 hingga 6 April sebelum tayang secara reguler pada tanggal 9 April. Aku sempat mengira kalau film ini tidak akan tayang di bioskop kotaku, mengingat kejadian waktu film Look Back tayang di Indonesia tapi malah nggak tayang samsek di bioskop sini. Ternyata oh ternyata, di suatu dini hari yang dingin tanggal 5 April, ada seorang anak muda yang terbangun dari tidurnya kemudian dia iseng membuka aplikasi Tix ID. Matanya langsung terbelalak layaknya tokoh film kartun, badannya meriang, jantungnya berdegup kencang seperti seorang maling yang tengah dikejar oleh warga. "Sial! Filmnya tayang di kota ini!!! Kotaku dianggap kota besar cuy hahahaha," ujarnya sembari menyeka air liur yang masih membasahi pinggir mulutnya. Let's GO! It's time for menjadi fanboy game kotak-kotak sejati wkwkwkwkwk.
Note: Tulisan di atas agak dihiperbola sedikit harap maklum.
![]() |
Sumpah waktu membeli tiketnya, aku seneng banget wkwk karena aku mengira ini bakalan gak ada di bioskop sini, masih trauma dengan Look Back yang gak tayang sama sekali T~T |
Butuh perjalanan kisaran tiga puluh menit hingga satu jam lamanya, kalau aku tadi mengetik "kota ini", sebenarnya itu kurang tepat karena sebenarnya bioskop yang kupesan untuk menonton film ini ada di kota sebelahnya wkwk. Sedangkan untuk bioskop di kotaku aku tidak menyangka kalau mereka juga menayangkannya hahahahaha, tapi ya sudahlah pikirku, anggap saja liburan sama sang ayang (cihuy). Ketika sampai di lobby bioskop, jantungku benar-benar berdegup kencang, senyumku benar-benar tidak tertahan, tubuhku agak gemetaran menahan kakiku yang sudah sangat excited dan nggak sabar buat menatap layar lebar. Bagiku Minecraft bukan hanya sekadar permainan video game yang dimainkan sedari aku berumur 12 atau 13 tahun, tetapi juga sebuah jalan yang membuatku bisa berteman dan keluar dari lingkar bullying, MINECRAFT IS HFAJSKFASFLASBJK. Setiap detik di bioskop itu benar-benar terangkai jelas di kepalaku kala itu, bahkan berkali-kali aku menghembuskan nafas dari mulutku demi menenangkan hati yang tak karuan hanya karena tidak sabar menonton adegan Jack Black mengucap kalimat ikonik, "Chicken Jockey" HAHAHAHA.
Lalu gimana kesimpulannya? Secara cinema experience jujur aku bener-bener puas, sebagai seorang pemain Minecarft sejak lama, film ini bisa dibilang bener-bener full fan service, kalian dibawa untuk melihat dan menyaksikan adaptasi film dari dunia yang kalian mainkan mungkin sedari kalian hanya mengenal kata bermain, masa di mana kalian belum harus memperjuangkan kehidupan kalian. Namun, secara objektif, aku jujur dan fair-fair-an saja ini film bener-bener ampas, cerita dan plotnya kurang banget, character development-nya juga kurang, asli sehabis nonton ini jujur saja, aku yang sudah merendahkan ekspektasiku pun masih gak nyangka bisa tetap bertahan sampai akhir menyaksikan film ini. kayak "damn, aku barusan nonton film apa yah?". Mana banyak banget pula dialog dan akting yang cringe gitu, ini film bener-bener absolutly garbage (hahaha kuharap kalian tidak membenciku karena sudah menulis ini). Nggak heran kalau review dari para kritikus untuk film ini di situs Rotten Tomatoes sampai di angka 48% doang.
![]() |
Review di Rotten Tomatoes pertanggal 16 April 2025 |
Dan yang paling kukecewakan adalah perihal penulisan naskah dan pendalaman karakternya sih, i think ini film sebenarnya potensial banget buat menjadi film keluarga atau anak-anak yang bisa membawa pesan moral lebih. Sebagai contoh adalah tokoh Henry menurutku bener-benar karakter yang sangat potensial banget kalau naskah film ini ditulis lebih rapi dan eksekusinya pas, bahkan menurutku tokoh Henry ini bisa dibilang yang paling layak buat dijadikan tokoh sentral dalam film ini. Menurutku anak-anak dengan kisah dan sifat seperti Henry lumayan banyak di dunia nyata. Nerd, agak tenggelam dengan dunia dan fantasinya sendiri, sering dianggap berbeda dari anak pada umumnya sehingga dirinya mendapat bullying, IMO ini bener-bener sejalan banget dengan premis awal film ini yang menceritakan orang-orang yang tak disengaja terlempar ke dunia penuh imajinasi dan fantasi bernama Overworld. Tapi sayangnya film ini bener-bener flat banget dalam hal penokohan dan perkembangan karakter, terlebih plotnya cuman dibuat berasa kayak film Jumanji (nggak persis ya tapi mirip), di mana sekumpulan orang terjebak ke dalam sebuah dunia yang aneh dan ingin kembali ke dunia nyata, kupikir it's absolutly aeeerrghhh plot. Man, c'mon film ini bisa lebih dari itu, lebih dari sekadar fanservice doang, lebih dari sekadar digendong aktor-aktornya (yang litereli juga digendong oleh Jack Black, Momoa? Terlalu dipaksakan buat jadi karakter nyebelin dan pengen kelihatan keren, nggak natural. Emma Myers dan Danielle Brooks? Berasa kayak karakter sampingan yang numpang lewat doang, screen time dan lagi-lagi chara development-nya ampas bener dah).
Namun, walaupun film ini memiliki begitu banyak kekurangan. It's ok, aku dengan senang hati memberikan standing ovation untuk A Minecraft Movie. Walaupun film ini jatuhnya kayak kegendong oleh komunitas Minecraft sendiri, kegendong akting Jack Black dan kegendong hype meme Chicken Jockey, Flint and Steel dan lain-lainnya yang menurutku brainroot parah. Patut diapresiasi film ini bener-bener absolute cine-meme dan peak fanservice, ada baiknya seluruh tim produksi di film ini mengajari atau ngasih tahu Disney, gini loh cara bikin fanservice, bukan kek adaptasi Snow White yang sampah itu 😭
Yah sampai di sini saja catatanku kali ini, aku mohon maaf jikalau ada salah kata atau mungkin ada pendapat dariku yang berbeda dari kalian, kuy gas sampaikan saja pendapat dan review kalian tentang film ini di kolom komentar juga, saya suka berdiskusi ^^. Dan catatan ini disponsori oleh Update Bola ID, sebuah situs update dan analisis seputar dunia sepakbola, misalnya kayak analisis Indonesia vs Bahrain, gas langsung ajah cek situsnya. Akhirul kata, wassalamu'alaikum dan salam Flint and Steel!
Comments
Post a Comment
Komen aja, saya gak gigit kok :3